HBU (The Highest and Best Use Analysis)

HBU (The Highest and Best Use Analysis) adalah sebuah alat yang ditunjukan untuk mengukur derajat potensi penggunaan dan pemanfaatan aset yang tertinggi dan terbaik, yang didalamnya meliputi 
1. analisis aspek legal,
2. analisis fisikal aset,
3. analisis aspek pemasaran,
4. analisis finansial,
5. analisis tingkat produktifitas pemakaian aset bersangkutan.

Tujuan analisis HBU adalah digunakan untuk mengetahui pengembangan-pegembangan yang penggunaannya tertinggi dan terbaik.

Berikut proses umum analisis HBU menurut Sugiama, 2013


A. Analisis Aspek Hukum
Dalam HBU, analisis aspek hukum digunakan untuk menganalisis pemenuhan aspek legal/hukum aset yang bersangkutan. Misalnya untuk lahan, surat bukti kepemilikan areal tanahnya meliputi 

1 sertifikat hak penguasaan,
2 sertifikat atau surat-surat tanah hak lainnya,
3 surat-surat bukti pembebasan tanah berikut surat tanah sebelum dibebaskan,
4 surat-surat tanah yang bermasalah,
5 berita acara pegesahan tanah dan surat-surat perjanjian penyerahan penggunaan bidang-bidang tanah kepada pihak ketiga,
6 surat-surat perjanjian dan pengembangan tanah dengan pihak ketiga, dll.

B. Analisis Aspek Fisik 
Penilaian aspek fisik aset (tanah dan bangunan) adalah rangkaian identifikasi, analisis, dan interpretasi atas kondisi fisik tanah yang mempengaruhi nilai aset.
Beberapa faktor penting dalam analisis aspek fisik lahan dapat di ilustrasikan sebagai berikut
1. bentang alam,
2. bentuk tanah,
3. kontur tanah,
4. peruntukkan lahan,
5. derajat ekploitasi tanah,
6. jenis penggunaan atau pemanfaatannya,
7. kandungan hara lahan.

C. Analisis Aspek Pemasaran
Analisis ini digunakan untuk menganalisis aspek pemasaran khususnya untuk memasuki kebutuhan pasar dan persaingan.

D. Analisis Aspek Finansial
Analisis ini dapat digunakan sebagai indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan.

E. Analisis Aspek Produktifitas Maksimum
Produktifitas berarti penbandingan antara output dengan input, atau tingkat kemampuan aset tersebut menghasilkan penerimaan bagi organisasi atau perusahaan yang dibandingkan dengan jumlah yang dikeluarkan. Tingkat produktifitas tentu ada batas tertinggi yang dapat dicapai atas penggunaan aset bersangkutan, capaian tertinggi dari aset itulah yang dinamakan produktifitas maksimum.


daftar pustaka :
Sugiama, 2019. Materi pengantar kuliah Pengantar Manajemen Aset Ch.06c-Introduksi HBU. Politeknik Negeri Bandung


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Aset

Tujuan Manajemen Aset dan Fungsi Manajemen Aset